MENGENAL HERD IMMUNITY DARI AHLINYA

Bismillahirrahmanirrahim

Resume Halal bi halal ABHome 1441H
Pembicara: Dr. Rahmadi Iwan Guntoro, Sp.P
(Ayah dari Aufari dan Cyntia siswa ABHome)

Sejenak Mengenai Covid-19, si pintar yang lihai beradaptasi

Wabah covid-19 penyebarannya telah diprediksi sebelumnya oleh para ahli. Namun, yang mengejutkan adalah laju perkembangannya. Karena perkiraan awal, corona ini akan berkembang lebih lama, sekitar beberapa tahun berikutnya atau dekade berikutnya, namun ternyata corona berkembang lebih pesat saat ini.

Seperti yang kita ketahui virus corona pada saat ini mengalamai mutasi termutakhirnya, yakni virus covid-19.
Virus ini diyakini hasil mutasi dari hewan, seperti unta, kelelawar, dan ular.

Menurut para ahli, virus ini biasanya tak menulari manusia, jika melihat perantara inang pertama tempat mereka hidup. Namun, ada satu hewan yang memiliki dua jenis kromosom, yaitu kromosom hewan dan juga kromosom manusia.

Subhanallah, hewan ini jelas Allah haramkan manusia untuk mengkonsumsinya, Maha Besar Allah yang memiliki segala ilmu dan Maha Mengetahui segala hal. Babi, adalah hewan yang memiliki dua kromosom dan kita sebagai umat muslim diharamkan untuk memakannya. Namun, selain umat muslim, manusia lainnya tak banyak yang berusaha menghindar untuk tidak mengkonsumsi hewan ini.

Disinilah mulai banyak terjadi mutasi dan perkembangan virus-virus. Hingga jenis yang terbaru ini, covid-19, memiliki ‘keunggulan’ dimanapun virus ini menjadikan sesuatu sebagai inang, covid-19 akan beradaptasi penuh menyesuaikan diri dengan kondisi inang tersebut.

Sehingga, seluruh gejala dan rasa sakit yang dialami tubuh inang akan berbeda-beda, meskipun virus yang menyerang adalah satu jenis!

Covid-19 akan menyerang titik terlemah tubuh inangnya. Sebut saja para penderita asma, maka bagian itulah yang akan membuat tubuh inang diserang covid-19 dengan dampak yang besar.

HERD IMMUNITY, usahakan atau hindari?

Melihat perkembangan pasien covid-19 yang terus berjatuhan, namun di sisi lain peran pemerintah seakan begitu goyah dan tak terkendali dalam penanganan menahan laju penyebaran maupun dampak covid-19. Sebut saja PSBB yang dapat kita katakan langkah sia-sia. Ekonomi merosot, rakyat menderita, pasien terus bertambah, kematian tak terhindarkan.

Dua bulan waktu yang cukup lama untuk berdiam diri dan merenungkan banyak hal. Semoga solusi adalah salah satu yang ditemukan dalam masa #diamdirumahsaja.

Salah satu solusi yang tercetuskan adalah herd immunity. Apa ya?

Herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar kelompok atau populasi manusia kebal terhadap suatu penyakit karena sudah pernah terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut.

Apakah Herd Immunity merugikan bahkan menelan banyak korban jiwa?

Tidak, jika semua sistem diatur dengan sangat disiplin dan super ketat. Contohnya saja Vietnam yg berhasil menerapkan sistem yang dapat mengembangkan herd immunity dengan baik.

Bagaimana langkah Herd Immunity yang tepat?

Herd Immunity dimulai dengan memilah unit populasi terkecil dalam sebuah negara. Mulai mengidentifikasi golongan dari sistem terkecil, dalam hal ini keluarga, lalu sekolah dan tempat kerja.

Bagi dua golongan. Ada golongan beresiko, ada golongan imun baik.

Siapa saja yang termasuk ke dalam masing2 golongan tersebut?

Menurut dokter Rahmadi, golongan beresiko yaitu:

  1. Dari segi usia
    Adalah mereka yang berusia dibawah 10 tahun dan di atas 60 tahun
  2. Dari segi kebugaran
    Adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan

🌳 Bagaimana Penerapan untuk mencapai Herd Immunity yang tepat?

Berdasarkan pemaparan Dokter Rahmadi, kita dapat meniru langkah yang dilakukan oleh negara Vietnam.
Semua orang yang sehat diperkenankan untuk terus berkehidupan.
Namun dengan berdisiplin dalam penerapan 6 SELALU di luar rumah:

  1. Selalu menjaga jarak aman
  2. Selalu menggunakan masker saat keluar rumah
  3. Selalu mencuci tangan
  4. Selalu mengamalkan adan bersin, meludah dan batuk
  5. Selalu mensterilkan diri setelah menyentuh benda umum
  6. Selalu mengecek suhu tubuh

Untuk aturan di dalam rumah:

  1. Selalu mengecek suhu tubuh
  2. Saat bersama orang2 yg golongan riskan, usahakan jaga jarak, seperti tidak boleh satu kamar. Adab batuk dalam rumah harus dikondisikan. Piring dan peralatan pribadi juga tidak boleh disatukan.
  3. Selalu terkena matahari. Indonesia memiliki tingkat UV di atas 11, hal itu menguntungkan kita. Berjemur harus rutin dilakukan
  4. Pakaian golongan imun harus di pisah dengan yg golongan riskan
  5. Sistem kerja untuk gol. riskan harus tetap WFH. Bahkan sistem kesehatan konsultasi dokter pun harus online.
  6. Tidak memasukkan telunjuk atau tangan sembarangan ke hidung, mulut, mata, telinga. Krn itu transmisi aktif virus
  7. Ventilasi selalu sehat. Biarkan udara segar masuk sinar matahari masuk
  8. Disiplin APD. Selalu menggunakan APD
  9. Benda yg sering disentuh orang harus rajin dibersihkan.

Edukasi kebugaran:

  1. Makanlah makanan sehat dengan gizi seimbang
  2. Disarankan mengkonsumsi suplemen, seperti habatussauda, kurma, madu.
  3. Tidur berkualitas, 6 hingga 8 jam sehari
    4. Hindari stres!
  4. Hindari polusi, asap rokok
  5. Berjemur di bawah matahari
  6. Biarkan Allah meneruskan usaha2 kita

Diharapkan jika semua dilakukan dengan baik, meski nantinya semua akan terpapar dgn virus, namun kita siap melawannya krn semua langkah imunitas sudah dilakukan. Yg golongan lemah pun akan terpapar namun dlm jumlah yg sangat sedikit.

Cepat atau lambat, semua manusia pasti akan terkena virus ini. Namun, alangkah lebih baik jika kita maju lebih dulu untuk mempersiapkan diri. Mempersiapkan bekal tubuh yang bugar, sehat, dan kuat.

Ingat! Nomor 4 pada kebugaran adalah yang paling utama. Kelola stres mu, agar seluruh tubuh an pikiran mu tetap sehat.

Sekian resume yang dapat sy sampaikan, lebih kurangnya mohon maaf dan mohon nasihatnya untuk dikoreksi saat ditemukan kekeliruan pemahaman, jazakumullah khoir πŸ™πŸΌπŸŒΉ

-Ummu Sarah

Leave a Reply

Close Menu