USIA BERAPA ANAK DAPAT MENGKONSUMSI DAGING KAMBING

Momen Idul Adha di mana daging kambing menjadi salah satu sajian favorit untuk seluruh keluarga.
Namun, karena adanya mitos-mitos yg beredar terkait daging kambing, seringkali orangtua menjadi ragu-ragu. Selain sering dikatakan menyebabkan darah tinggi, daging kambing juga dituduh tinggi kolesterol.

Kalau sudah begini, orangtua tentu perlu mengetahui kapan tepatnya anak boleh mengkonsumsi daging kambing?

Sejatinya, jika dibandingkan daging sapi atau ayam, daging kambing mengandung lemak dan kolestrol paling rendah. Dilansir BBC, kandungan protein daging kambing tingginya setara dengan daging merah lainnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh dr.Jovita Amelia MSc SpGK, Spesialis Nutrisi Klinik dari RS Pelni Petamburan dan Ciputra Hospital, Jakarta. Ia memaparkan tiap 40-50 gram daging kambing mengandung sekitar 7 gram protein.

Makan olahan daging kambing sebenarnya sangat baik, asalkan Anda menyingkirkan jeroan, babat, otak, dan usus kambing. Perlu diingat pula, bukan daging kambing yang menyebabkan darah tinggi melainkan banyaknya garam yang Anda masukkan saat memasaknya.

Kebaikan daging kambing bisa dikonsumsi siapapun, termasuk anak-anak. Menurut Jovita, anak usia dua tahun yang sudah makan masakan rumah seperti anggota keluarga lain juga boleh makan daging kambing. Sementara untuk ibu yang ingin memberikannya pada bayi, daging kambing juga boleh dikonsumsi sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) mulai usia 7-10 bulan.

“Boleh saja diberikan kepada bayi sebagai MPASI. Asalkan pilih bagian yang mengandung paling sedikit lemak. Karena bayi hanya bisa makan yang teksturnya halus, sebaiknya daging kambing digiling atau dicincang halus,” tambah Jovita. Daging kambing yang minim lemak terletak pada paha atas dan bahu.

Alhamdulillah ternyata usia sekolah sudah bisa memakan daging kambing ya! Selamat menikmati sajian daging kambing bersama ananda 😊

Sumber: kumparan.com

Leave a Reply

Close Menu